Selangor – Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Walisongo Semarang, sukses melaksanakan Program Pengabdian Masyarakat Internasional di Al Furqon School, Selangor, Malaysia. Kamis (11/09/2025).

Kegiatan tersebut berupa praktik mengajar (Best Practice Teaching) oleh mahasiswa Tuffahati Aulia Zahra Santosa di bawah bimbingan dosen pendamping Dr. Siti Tarwiyah, M.Hum., Lulut Widyaningrum, M.Pd., dan Dr. Nafi Annury, M.Pd.

Pembelajaran yang diusung menekankan pada pembelajaran interaktif, kreatif, dan kolaboratif dengan tema “Diversity” melalui cerita “The Ugly Duckling” yang mengajarkan nilai moral untuk tidak menilai orang dari penampilan luar serta pentingnya menghargai perbedaan.

Kegiatan dimulai dengan perkenalan dan sesi salam (greetings), dilanjutkan dengan warm-up game “Hot Potato” di mana siswa menyebutkan nama-nama hewan secara cepat. Siswa yang terlambat diberi hukuman ringan berupa menirukan suara atau gerakan hewan seperti burung mengepakkan sayap (flip the wings), yang membuat suasana kelas penuh tawa dan semangat.

Selanjutnya, guru menceritakan kisah “The Ugly Duckling” secara menarik melalui teknik storytelling. Anak-anak tampak antusias mendengarkan dan mampu menangkap pesan moral dari cerita tersebut.

Sebagai kegiatan lanjutan, siswa dibagi menjadi tiga kelompok dengan nama karakter Upin dan Ipin. Mereka melakukan matching activity menggunakan kartu bergambar (flash cards) berisi pertanyaan dan jawaban seputar cerita, seperti “Who is the main character?” dan “Why was the ugly duckling sad?”. Aktivitas ini melatih pemahaman bacaan, kerja sama kelompok, dan keberanian siswa dalam berpendapat.

Di akhir kegiatan, setiap siswa menerima hadiah kecil berupa alat tulis dan stiker sebagai little gift untuk memberikan apresiasi atas partisipasi dan semangat belajar mereka. Hadiah sederhana ini menambah kegembiraan anak-anak dan menutup kegiatan dengan suasana hangat dan penuh keceriaan.

Sepanjang kegiatan, suasana kelas terasa hidup dan menyenangkan. Anak-anak menunjukkan antusiasme tinggi dalam setiap tahapan kegiatan. Bagi mahasiswa pengajar, pengalaman ini menjadi pembelajaran berharga dalam mengimplementasikan praktik mengajar lintas budaya yang kontekstual dan inspiratif.

“Saya sangat senang melihat antusiasme anak-anak di Al Furqon School. Mereka aktif, ceria, dan membuat pengalaman mengajar ini menjadi sangat berkesan. Saya belajar banyak tentang cara mengajar yang menyenangkan sekaligus bermakna,” ujar Tuffahati Aulia Zahra Santosa, mahasiswa PBI UIN Walisongo Semarang.

Salah satu dosen pendamping juga menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini menjadi wadah penting untuk memperkuat kemampuan pedagogis mahasiswa sekaligus menumbuhkan semangat kolaborasi internasional.

UIN Walisongo berharap kegiatan serupa dapat terus dilanjutkan sebagai bentuk kontribusi nyata dalam pengembangan pendidikan global dan penguatan hubungan antarbangsa melalui praktik mengajar yang bermakna dan menyenangkan.

By Admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *