Semarang – Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang sukses menggelar Program Global Islamic Student Outreach (GISO) 2025. Selasa(18/02/2025) dengan menyambut kunjungan delegasi dari Universiti Sains Islam Malaysia (USIM). Program yang digelar selama dua hari tersebut merupakan program kerjasama akademik dan budaya antara kedua institusi, guna memperluas wawasan mahasiswa, serta menciptakan ruang diskusi lintas budaya dan akademik.

Dalam penyelenggaraannya, mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) UIN Walisongo turut serta dalam kepanitiaan, membantu dalam koordinasi acara dan mendukung kelancaran seluruh rangkaian kegiatan.

Acara tersebut dibuka dengan sambutan dari berbagai pejabat akademik kedua universitas. Wakil Rektor III UIN Walisongo, Dr. H.A. Hasan Asy’ary Ulama’i, M.Ag., menekankan pentingnya kerja sama ini dalam meningkatkan pengalaman akademik mahasiswa serta memperkuat komunitas akademik global.

Sementara itu, Dr. Nik Suhaida binti Nik Abdul Majid dari USIM menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dari UIN Walisongo dan berharap kolaborasi ini dapat terus berlanjut, khususnya dalam bidang penelitian interdisipliner dan pertukaran budaya.

Dalam rangkaian kegiatan di hari pertama tersebut mencakup campus tour guna memperkenalkan berbagai fasilitas akademik UIN Walisongo kepada mahasiswa USIM. Mereka diajak mengunjungi Kampus 2, Kampus 3, Ma’had Al-Jami’ah, mengenal lebih dalam mengenai sistem pendidikan berbasis asrama di UIN Walisongo dan juga Observatorium UIN Walisongo yang mensuguhkan pengalaman menjelajahi tata surya melalui simulasi interaktif

Tidak hanya itu, sesi permainan tradisional juga turut mempererat interaksi budaya antara mahasiswa dari kedua universitas. Dengan penuh antusiasme, peserta saling berbaur dalam berbagai permainan khas Indonesia dan Malaysia yang mencerminkan keberagaman dan kebersamaan antar bangsa. Hari pertama ditutup dengan sesi tukar kado sebagai simbol persahabatan.

Dihari kedua, acara difokuskan pada diskusi akademik dan pertukaran budaya. Diantaranya pembahasan materi seputar dakwah di era digital.

Adeni, M.A., membahas tantangan dakwah modern dalam konteks perubahan zaman digital, sementara Dr. Ahmad Tajudin Arafat, M.Si., mengupas fenomena tasyabbuh dalam website dakwah Islam di Indonesia. Dr. Nik Suhaida binti Nik Abdul Majid menekankan pentingnya pendekatan sosiologis dalam dakwah agar pesan yang disampaikan lebih relevan dan tepat sasaran.

Sesi akademik tersebut semakin hidup dengan diskusi interaktif bersama panelis mahasiswa dari kedua universitas. Muhammad Muinudin bin Ramli dari USIM berbagi pengalaman dalam street dakwah, sedangkan Adinda Dhini Firlianti dari UIN Walisongo mengungkap peran media sosial dalam mengemas konten dakwah yang efektif di tengah persaingan digital. Diskusi ini memberikan wawasan berharga mengenai berbagai metode dakwah yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan platform.

Acara dilanjutkan dengan sesi budaya bertajuk Rentak Tradisi dan Kebudayaan. Mahasiswa USIM memperagakan Baju Kurung dan Baju Melayu dalam fashion show, sementara mahasiswa UIN Walisongo menampilkan Kebaya, Songket, dan pakaian adat Minangkabau.

Pertunjukan seni semakin istimewa dengan penampilan Tari Wonderland Indonesia, yang dibawakan oleh mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) UIN Walisongo. Tarian tersebut menggambarkan keindahan alam dan budaya Nusantara dengan gerakan yang anggun dan memukau audiens. Selain itu, mahasiswa USIM membawakan Dzikir Barat, sebuah tradisi islami yang mencerminkan spiritualitas dalam budaya Malaysia.

Momen puncak acara budaya ditutup dengan menyanyikan bersama lagu Sahabat Selamanya dari Padi. Suasana hangat dan penuh kebersamaan terasa saat mahasiswa, akademisi, dan panitia turut bernyanyi dan memberikan pesan serta kesan atas pengalaman berharga selama kegiatan ini.

Acara tersebut menjadi wujud kontribusi nyata dari mahasiswa PBI UIN Walisongo dalam kegiatan akademik dan budaya internasional dalam berbagai aspek acara, baik sebagai panitia maupun peserta

Program GISO 2025 ini tersebut tidak hanya mempererat hubungan akademik dan budaya internasional, akan tetapi juga menjadi wadah bagi mahasiswa untuk berkontribusi secara aktif.

Dengan harapan diharapkan mahasiswa dari kedua universitas dapat memperoleh pengalaman berharga yang mampu mendukung pengembangan diri mereka dalam kehidupan akademik dan profesional di masa depan.

By Admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *