Kolaborasi ini dirancang untuk memberikan pengalaman mengajar langsung bagi mahasiswa PBI UIN Walisongo sekaligus mendukung program bilingual dan enrichment yang menjadi unggulan SMP Islam Al Azhar 29 BSB. Melalui program ini, mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk menerapkan metode pengajaran inovatif berbasis teknologi dan pendekatan komunikatif dalam pembelajaran bahasa Inggris.
Kegiatan dan Fokus Program
Selama dua semester, mahasiswa PBI berperan aktif dalam pengembangan materi ajar, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, serta evaluasi pembelajaran di kelas bilingual dan enrichment. Program ini mencakup berbagai aktivitas, seperti:
- Workshop Bahasa Inggris: Penguatan keterampilan berbicara dan menulis siswa melalui sesi interaktif.
- Pendampingan Kelas Bilingual: Mahasiswa membantu siswa dalam memahami materi pelajaran utama yang disampaikan dalam bahasa Inggris.
- Kegiatan Enrichment: Program tambahan untuk meningkatkan keterampilan praktis siswa, seperti storytelling, debat, dan proyek berbasis kelompok.
Manfaat Kolaborasi
Kepala SMP Islam Al Azhar 29 BSB, Bapak Margono, M.Pd, menyampaikan apresiasi atas kontribusi mahasiswa PBI dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. “Kolaborasi ini tidak hanya memberikan manfaat bagi siswa kami, tetapi juga menjadi ajang pembelajaran bagi mahasiswa untuk memahami dinamika kelas bilingual dan kebutuhan siswa dalam konteks sekolah Islam modern,” ujarnya.
Di sisi lain, perwakilan dari PBI UIN Walisongo menekankan pentingnya sinergi ini dalam membekali mahasiswa dengan pengalaman praktis yang relevan dengan dunia kerja. “Kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari implementasi Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM), yang menghubungkan mahasiswa dengan mitra institusi pendidikan untuk menciptakan pembelajaran berbasis pengalaman,” ungkap Ketua Program Studi PBI FITK UIN Walisongo.
Kolaborasi antara PBI UIN Walisongo dan SMP Islam Al Azhar 29 BSB ini menjadi bukti nyata sinergi antara perguruan tinggi dan sekolah dalam mencetak generasi yang siap menghadapi tantangan global, tanpa melupakan nilai-nilai keislaman yang menjadi dasar pendidikan.