Malang – The 13th International Conference on Empowering English Language Teaching through Technology for Sustainable and Inclusive Education (ELITE) pada Senin, 6 Oktober 2025.
Acara yang digelar di Aula Lantai 4 Gedung Rumah Singgah Pascasarjana UIN Malik Ibrahim Malang ini dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Drs. H. Basri, M.A., Ph.D., dan dihadiri oleh Prof. Dr. H. Triyo Supriyatno, M.Ag. (Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan), Prof. Dr. H. M. Abdul Hamid, S.Ag., M.A. (Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Pengembangan Lembaga), serta jajaran pimpinan fakultas.
Konferensi yang diikuti oleh 34 perguruan tinggi dari dalam dan luar negeri ini berlangsung secara hybrid, menghadirkan para akademisi dan peneliti untuk berdiskusi mengenai integrasi teknologi dalam pembelajaran bahasa Inggris.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Hj. Like Raskova Octaberlina, M.Ed. selaku Ketua Pelaksana menyampaikan rasa syukurnya atas kelancaran kegiatan tersebut.
“Kami sangat berterima kasih kepada para partisipan yang telah datang jauh-jauh ke kampus dua UIN Malang untuk berbagi gagasan dan inovasi dalam bidang pengajaran bahasa Inggris,”. Ujarnya
ELITE ke-13 menghadirkan pembicara utama internasional seperti Prof. Dr. Fauziah Ismail dari Universiti Sains Islam Malaysia, Assoc. Prof. Dr. Ahmad Ridhwan Bin Ahmad Razif dari Universiti Teknologi MARA Malaysia, dan Prof. Dr. Zuliati Rohmah, M.Pd. dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Para pemateri menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi sebagai sarana untuk menciptakan pembelajaran yang inklusif dan berkelanjutan di era digital.
Beberapa dosen PBI dan Mahasiswa ikut berpartisipasi sebagai presenter dalam International Conference tersebut, antara lain, Dr. Siti Mariam, M.Pd, Dr. Nadiah Ma’mun, M.Pd.Sayyidatul Fadlilah M.Pd, Nuna Mustikawati Dewi, M.Pd, Lulut Widyaningrum M.Pd., Nur Safaah M.Pd, dan Muhammad Dimas, S.Pd.
Oleh karenanya, PBI UIN Walisongo berkesempatan untuk menjadi co-host dalam kesempatan ini sekaligus menjalin Kerjasama (MoU) dengan ELITE. Selain menjadi wadah pertukaran gagasan, kegiatan ini juga menghasilkan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan 13 jurnal dan sejumlah perguruan tinggi, memperkuat jejaring akademik lintas negara.